Terima Laporan BBPOM Yogyakarta, Komisi IX Awasi Peredaran Makanan di Bulan Ramadan
Anggota Komisi IX DPR RI Abidin Fikri saat memimpin pertemuan di Kantor Balai Besar POM Yogyakarta, Provinsi Yogyakarta, Kamis (7/4/2022). Foto : Novel/mr
Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI mengunjungi Daerah Istimewa (D.I.) Yogyakarta dalam rangka pengawasan peredaran makanan dan minuman di Bulan Ramadan. Supaya masyarakat dapat mengkonsumsi makanan dan minuman yang aman, bermutu, dan bergizi.
Melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) beserta Balai Besar/Balai POM seluruh Indonesia harus meningkatkan pengawasan khusus terkait pembelian jenis-jenis produk pangan yang biasa digunakan di Hari Raya Idul Fitri. Termasuk pangan jajanan berbuka puasa atau takjil yang kemungkinan mengandung bahan berbahaya.
Berkaitan dengan pengawasan pangan itu, Anggota Komisi IX DPR RI Abidin Fikri memastikan makanan takjil di D.I. Yogyakarta aman yaitu tidak mengandung bahan berbahaya. Hal tersebut dikuatkan dengan hasil pemaparan Balai Besar POM (BBPOM) Yogyakarta yang telah melaksanakan pengawasan pangan takjil di pusat takjil Jogokaryan, Kota Yogyakarta dan di Purwomartani, Kabupaten Sleman.
Dimana terdapat 29 sampel dengan hasil memenuhi syarat, tidak mengandung bahan berbahaya formalin, boraks, rhodamin B dan methanyl yellow. "Untuk keseluruhan dari BBPOM Jogja sudah melakukan pengawasan ke titik sentra makanan takjil, ternyata dari sampel yang diambil menyatakan bahwa takjil yang beredar di Yogyakarta dalam kondisi aman, tidak ada masalah," jelas Abidin usai memimpin pertemuan di Kantor Balai Besar POM Yogyakarta, Provinsi Yogyakarta, Kamis (7/4/2022).
Di sisi lain, mengingat D.I. Yogyakarta sebagai daerah wisata juga 'Kota Kuliner' yang mempunyai keanekaragaman makanan khas. Politisi fraksi PDIP ini menginginkan makanan kuliner dan oleh-oleh Yogya juga diperhatikan keamanannya agar layak dikonsumsi. Tentunya dengan hal itu bisa memberikan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan daya beli pada sektor UMKM maupun UKM makanan di Jogja.
"Karena Covid-19 sudah melandai, Yogya adalah satu kota yang menjadi tujuan destinasi wisata, orang datang ke Yogya pasti akan membawa oleh-oleh. Jadi kalau Yogya makanan, kuliner, dan oleh-olehnya aman, saya kira ini akan berimplikasi pada sektor UKM disini. Yogyakarta walaupun masih dalam masa pandemi Covid-19 tetap pengawasan harus dilakukan oleh mitra/instansi terkait untuk memastikan bahwa kuliner di Yogya aman dan sehat buat masyarakat," pungkas Abidin. (nvl/aha)